- Home >
- kimia , Satuan Operasi >
- FILTER PRESS
Thursday, 13 June 2013
I.Tujuan
·
Dapat memahami mekanisme proses filtrasi
·
Dapat mengoperasikan alat filter press
·
Dapat menyelesaikan problem yang
berhubungan dengan filtrasi
II.
Alat
dan Bahan yang digunakan
2.1.Alat
yang digunakan :
·
Pompa 1
buah
·
Ember ukuran 20 liter 1
buah
·
Neraca teknis 1
buah
·
Stop watch 1
buah
2.2.Bahan
yang digunakan :
·
Kapur padat
·
Air bersih
III.
Dasar
Teori
Untuk memisahkan
partikel padat dari suatu larutan suspense atau slurry dapat dilakukan dengan
cara filtrasi, diantaranya dengan menggunakan filter press. Filter press
terdiri dari seperangkat pinggan atau lempeng (plate) yang dirancang untuk
memberikan sederetan ruang dimana zat padat dapat ditahan. Lempeng (plate) itu
ditutup dengan medium filter atau kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam
masing-masing komponen tersebut menggunakan tekanan, cairannya lewat melalui
kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran dan meninggalkan zat padat basah di
dalam ruang itu. Pinggan yang digunakan berbentuk plate dan frame (pinggan dan
bingkai). Pinggan disusun silih berganti, diletakkan secara vertical pada rak
logam dan kain dipasang menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan skrup
atau ram hidrolik. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang
sepanjang pada salah satu sudut rakitan, dan dari bidang ini melalui saluran
tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Disini zat padat itu dapat
ditahan pada permukaan plate, filtratnya akan menembus kain filter melalui alur
pada muka pinggan, sampai keluar dari filter press. Slurry umpan dipompakan
dari tangki pada tekanan 3-10 atm. Operasi filtrasi berlangsung hingga tidak
ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi akan naik dengan tajam. Hal
ini dapat terjadi bla bingkai sudah penuh dengan zat padat sehingga slurry
tidak dapat lewat lagi. Proses selanjutnya adalah pencucian dengan cara
mengalirkan cairan pencuci untuk membersihkan zat padat agar hasil yang didapat
lebih murni.
IV.
Langkah
Kerja
-
Pembuatan larutan umpan
a.
Memasukkan 120 liter larutan suspensi
kapur 5% berat ke dalam tangki berpengaduk.
b.
Menghidupkan motor pengaduk.
-
Persiapan Alat
a.
Memasangkan filter ke frame dari alat.
b.
Merapatkan skrup dengan putaran manual.
c.
Memeriksa penyambungan pipa-pipa, tangki,
pompa unit alat dan unit buangan.
-
Pelaksanaan Praktikum
a.
Menghidupkan motor pompa.
b.
Mengatur aliran masuk pada tekanan 3 bar.
c.
Mencatat waktu setiap satu liter (dan
kelipatannya) filtrat yang didapat.
d.
Menghentikan proses setelah 1 jam.
e.
Buka plate and frame.
f.
Mengambil kain filter dengan hati-hati,
mengukur tebal, panjang dan lebar cake sebelum dikeringkan.
g.
Mengulangi percobaan untuk tekanan 2 bar
dan 1 bar.
V.
Keselamatan
Kerja
1.
Jangan memasukkan tangan ke dalam tangki
motor pengaduk sedang dioperasikan.
2.
Menghindarkan mata dari percikan larutan
dalam tangki ketika pengadukan sedang berlangsung.
3.
Menggunakan sarung tangan dan pakaian
bengkel pada saat praktikum.
VI.
Data
Pengamatan
Data Pengamatan
|
Percobaaan
(t)
|
|
Percobaan 1 (detik)
|
Percobaan
2 (detik)
|
|
1
|
5
|
15
|
2
|
11
|
22
|
3
|
20
|
38
|
4
|
30
|
47
|
5
|
39
|
56
|
6
|
47
|
60
|
Pengamatan
|
Ρ (gr/ml)
|
μ
|
Sebelum
|
0,99
|
0,83
|
Sesudah
|
0,99
|
0,01
|
Total
tebal cake =
0,89 mm
Luas
area filtrasi =
39 x 41 cm
=
1599 cm2
=
0,1599 m2
Piknometer
kosong = 61,2 gr
Piknometer
+ sampel awal = 160,8 gr
Piknometer
+ sampel akhir = 160,3 gr
VII.
Perhitungan
VIII. Analisa Pengamatan
Pada
percobaan ini dapat dianalisa untuk memisahkan partikel padat dari suatu
larutan suspense atau slurry dapat dilakukan dengan cara filtrasi, diantaranya
dengan menggunakan filter press. Alat filter press ini sendiri terdiri dari
seperangkat pinggan atau lempeng (plate) yang dirancang untuk memberikan
sederetan ruang dimana zat padat dapat ditahan.
Bahan yang digunakan pada percobaan
kali ini yaitu kapur padat yang dicampur air ke dalam tangki berpengaduk.
Tangki berpengaduk ini telah disambungkan dengan pompa dan juga alat filter
press.
Lempeng (plate) pada alat filter
press harus ditutup dengan medium filter atau kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam
masing-masing komponen tersebut menggunakan tekanan, cairannya lewat melalui
kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran dan meninggalkan zat padat basah di
dalam ruang itu.
Pinggan pada alat filter press
berbentuk plate and frame yang disusun silih berganti dan dipasang kain untuk
menutupi setiap bingkai dan kemudian dirapatkan dengan bantuan skrup atau ram
hidrolik.
Slurry yang mengalir pada alat filter
press akan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Dan disinilah zat padat
kapur dapat ditahan pada permukaan plate, filtratnya akan menembus kain filter
melalui alur pada muka pinggan dan kemudian keluar dari alat filter press. Pada
setiap 1 liter keluaran dari alat filter press ini akan diukur waktunya.
Pada percobaan yang kami lakukan ada
sedikit kesalahan yang menyebabkan alat filter press bocor, sehingga slurry
keluar dari pinggir sela-sela plate and frame pada alat filter press. Ada dua
kemungkinan yang mungkin menyebabkan kebocoran, yaitu pertama kesalahan pada
menyusun plate and frame dan juga kanvas untuk menahan padatan kapur yang
mengalir. Yang kedua dikarenakan kerapatan plate and frame yang kurang,
sehingga slurry tidak dapat melewati plate and frame dengan sempurna.
Setelah percobaan selesai, kami
membuka alat filter press dan mengukur ketebalan padatan yang melekat pada
permukaan kanvas.
IX.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan
bahwa :
·
Pemisahan partikel padat dari suatu
larutan suspense atau slurry dapat dlakukan dengan cara filtrasi, diantaranya
dengan menggunakan alat filter press.
·
Densitas sampel sebelum filtrasi 0,99
gr/ml
·
Densitas sampel setelah filtrasi 0,99
gr/ml
Daftar
Pustaka
Jobshett.2013.Penuntun Praktikum Satuan
Operasi-2.POLSRI.Palembang.