- Home >
- alat-alat kimia >
- Alat - alat yang ada di laboratorium kimia
Saturday, 14 April 2012
Kalibrasi pH meter digital
pH meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar asam dan basa dalam suatu larutan atau bahan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif.
Berikut akan dijelaskan teknik melakukan kalibrasi pH meter digital.
1. tekan tombol “mode” untuk memilih pH
2. Tekan tombol Setup dua kali, lalu tekan tombol Enter untuk menghapus standardisasi yang sudah ada sebelumnya
3. Tekan tombol STD untuk memulai kalibrasi yang baru.
4. Keluarkan elektroda dari wadah larutan. Bilas dengan air suling.
5. celupkan elektroda buffer pH 4, yang merah jambu. Aduk larutan supaya elektroda dapat mendeteksi dengan baik pH sebenarnya.
6. Tekan tombol STD lagi. Setelah membaca stabil, meteran akan kembali ke layar pengukur.Tekan tombol STD lagi untuk melakukan kalibrasi dengan larutan buffer kedua
7. keluarkan larutan buffer pH 4 dan bilas elektroda
8. celupkan elektroda di buffer pH 10 dan aduk memutar. Tekan STD lagi untuk melakukan kalibrasi dengan buffer tersebut. Meteran akan menampilkan slope kalibrasi dan kembali ke layar pengukur.
Sekarang alat sebaiknya dikalibrasi kembali dan siap untuk digunakan untuk mengukur pH larutan apapun.
Teknik Menggunakan pipet
Pipet adalah salah satu alat yang sering digunakan oleh analis. Pipet merupakan alat yang digunakan untuk mengambil larutan dalam volume tertentu. Ada dua jenis pipet yang digunakan dalam melakukan pengukuran yaitu pipet ukur dan pipet volum. sebagaimana penggunaan buret, pipet juga mempunyai teknik di dalam penggunaannya.
berikut adalah teknik menggunakan pipet:
Tekan bulp pipet sampai kempis. Kemudian tempatkan bulp pada ujung pipet.Keluarkan pipet dari wadah larutan dan lap bagian luar pipet dengan tissue.
Tera larutan tepat tanda batas.
Tera larutan tepat tanda batas.
Isap larutan dengan pipet filler(jangan pernah gunakan mulut) hingga kurang lebih 2 cm melebihi tanda batas graduasi.
dengan cepat lepas bulp dari ujung pipet dan letakkan jari telunjuk anda pada ujung pipet. lepas sedikit-demi sedikit secara hati-hati jari telunjuk yang menutupi pipet. larutan akan turun secara perlahan-lahan. Berhenti sampai tanda batas miniskus.Teknik Menggunakan Buret
Bagi analis, mungkin penggunaan buret sering dilakukan di dalam melakukan analisisnya. Seperti melakukan titrasi asam basa, standardisasi larutan, dan lain sebagainya. Kadang ketika melakukan titrasi hasil yang didapatkan berbeda satu sama lain padahal sampelnya sama. Ada beberapa factor yang mempengaruhi akan hal tersebut, salah satunya mungkin yaitu dalam penggunaan buret. Di dalam melakukan titrasi ternyata ada teknik atau tata cara penggunaan buret. Berikut adalah penggunaan buret secara umum.
- Saat mengisi buret, tutup kran dan gunakan corong saring. Agar larutan dapat mengalir dengan lancar, angkat corong saat memasukan larutan. Isi buret hingga skala 0. baca miniskus dengan benar. Lap bagian atas buret dengan tissue agar tetesan larutan yang menempel pada bagian dalam buret tidak menetes
- Sebelum digunakan, pastikan buret tidak bocor dan kran dapat berfungsi dengan baik. Pastikan pula, sudah tidak terdapat gelembung di bagian bawah buret
- Keluarkan larutan dari buret hingga mencapai titik akhir. Titik akhir ditandai dengan adanya perubahan fisik.
- Bilas bagian bawah buret dengan bantuan botol semprot. Demikian pula dinding bagian dalam erlenmeyer.
Peralatan untuk Menimbang di Laboratorium Analisis
Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi timbangan kasar, sedang dan halus. Timbangan kasar yaitu dengan ketelitian kurang atau sama dengan 0,1 g, timbangan sedang dengan ketelitian antara 0,01 g – 0,001 g dan timbangan halus dengan ketelitian lebih besar atau sama dengan 0,0001 g. berikut adalah beberapa jenis timbangan tersebut.
1. Neraca Kasar : Triple beam
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan dengan ketelitian alat sedang (0.01-0.001 gram). Selain itu digunakan pula untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang digunakan untuk standarisasi
2. Neraca dengan Ketelitian Sedang
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan dengan ketelitian alat sedang (0.01-0.001 gram). Selain itu digunakan pula untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang digunakan untuk standarisasi
3. Neraca dengan Ketelitian Tinggi : Sartorius
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan dengan ketelitian tinggi (0.0001 gram). Serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain itu berfungsi untuk menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif. Neraca analitik jenis ini yang sering digunakan di laboratorium kimia.
Peralatan Pemanas (Heating Equipments)
Alat Pemanas digunakan untuk berbagai kegiatan di laboratorium seperti pemanasan dan pendidihan larutan, membantu melarutkan bahan kimia dan lain-lain. berikut ini adalah beberapa peralatan pemanas yang ada di laboratorium kimia.
1. Hot plate
alat ini biasa digunakan untuk memanaskan larutan di dalam proses analisa air, lemak dan lain sebagainya. selain itu juga untuk memanaskan aquadest atau pelarut lainnya dalam pembuatan larutan.
3. Lampu spiritus
Fungsinya hampir sama dengan bunsen pembakar yaitu untuk memanaskan larutan atau membantu mengkondisikan steril pada proses inokulasi. Bahan bakarnya biasanya dari spirtus atau alkohol.
4. Oven
Alat ini mungkin sering kita lihat di lab kimia yaitu alat ini berfungsi untuk mengeringkan peralatan sebelum digunakan, untuk melakukan Sterilisasi alat (sterilisasi kering), untuk mengeringkan bahan pada proses penentuan kadar air, dan lain sebagainya.
5. Tanur (Muffle)
Alat ini biasa digunakan sebagai pemanasan dengan menggunakan suhu tinggi sampai dengan 1000 oC dan biasa dignakan untuk menganalisis kadar abu.
6. Inkubator
Peralatan Non gelas
Peralatan non gelas biasanya diperlukan sebagai pendukung dalam penggunaan peralatan lain seperti peralatan gelas, peralatan pemanas dan peralatan untuk menimbang. berikut adalah beberapa peralatan non gelas yang biasa nongkrong di lab..
1.Klem dan statif
Fungsi :
- Untuk menjepit buret dalam proses titrasi
- Menjepit soxhlet untuk penentuan kadar lemak
- Menjepit destilator untuk penentuan kadar air secara destilasi
- Menjepit kondensor pada proses pemanasan dengan pendingin balik
2. Lab tong
alat ini biasa digunakan untuk menjepit banyak alat
3. Penjepit krus (Crusible tongs)
alat ini biasanya digunakan untuk menjepit botol timbang dan gelas arloji saat menimbang atau untuk memindahkan botol timbang dan gelas arloji dari oven ke eksikator atau sebaliknya.
4. Penjepit Beaker (Beaker tongs)
sesuai namanya alat ini khusus digunakan untuk membantu di dalam mengambil atau memindahkan beaker glass yang masih dalam kondisi panas
5. Kawat kasa (wire gauze)
alat ini biasa digunakan untuk menahan/alas wadah seperti beaker atau labu pada waktu pemanasan, atau ketika pembakar Bunsen dinyalakan di bawah kawat kasa, kawat kasa berguna di dalam penyebaran api dan panas secara merata.
6. Hot hands
7. Ring dan Statif
alat ini biasa digunakan untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan cairan atau untuk menyimpan corong pada saat proses penyaringan
8. Test tube clamps
alat ini khusus digunakan di dalam membantu memegang tabung reaksi pada waktu tabung reaksi dipanaskan.
9. Test tube stopper
alat ini digunakan untuk menutup mulut tabung reaksi secara rapat
10. Rak tabung reaksi
11. Batang pengaduk (Stirring rod)
alat ini digunakan untuk membantu di dalam proses pengadukan pada bahan-bahan kimia
12. Krus dan penutupnya
alat ini digunakan sebagai wadah sampel dalam proses pengabuan. terbuat dari porselen atau logam inert.
13. Bulp Pipet
14. Evaporating dish
alat ini digunakan sebagai wadah pada saat pemanasan, biasanya digunakan ketika ingin menguapkan larutan dari beberapa bahan kimia
15. Clay triangle
merupakan suatu rangka/bingkai yang dapat menahan wadah, seperti dapat menahan krus pada waktu pemanasan atau dapat menahan corong selama penyaringan
16. Pinset (Forceps)
17. Chemical Spatula
18. Kacamata pengaman (Goggles)
alat ini digunakan untuk melindungi mata dari bahan yang dapat menimbulkan iritasi. juga dapat melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk, debu dan kabut
19. Mortal and Pestle
Mortar adalah wadahnya dan pestle adalah penumbuknya yang digunakan untuk menumbuk bahan kimia, biasanya bahan padat
20. magnetic stirrer
alat ini digunakan untuk membantu di dalam proses pengadukan suatu larutan/membuat larutan, biasanya dimasukkan ke dalam larutan yang sedang dipanaskan
21. Corong buchner (Funnel buchner)
mungkin ini dulu yang dapat disebutkan. lain kali kalau nemu barang lainnya, tak posting lah…
source : http://kikiobethebest.wordpress.com/2011/06/06/117/