- Home >
- anime , novel , sao , sword art online >
- Download Novel Sword Art Online(SAO) bahasa Indonesia : mother of rosario jilid 7
Friday, 11 October 2013
Dijilid 7 ini lebih banyak menceritakan tentang kehidupan Asuna,silahkan download :),Arigatou..
pass: namikazewand
Check update di www.baka-tsuki.org
“—Asuna, pernakah kau mendengar tentang <>?”
Mendengar suara Lizbet, Asuna menghentikan ketikannya dan melihat
ke atas.
“Bu-bukan.” Lizbet menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Ia
menegak sedikit air dari cangkir yang beruap di meja lalu melanjutkan perkataannya.
“Zekken itu dari kanji, bukan katakana. Ditulis dengan kanji
zetsu(絶)
dari zettai (pasti) (絶対) ken(剣) dari pedang, Pedang Absolut."
“Pedang... Absoulut. Apakah itu sebuah equipment langka atau
semacamnya?”
“Bukan, bukan. Itu adalah nama seseorang. Nama julukan, atau bisa
juga disebut alias. Tidak ada yang tahu nama asli orang tersebut. Dan dia
sangat kuat. Kami tidak tahu siapa yang memulai memanggilnya dengan nama itu,
tetapi akhirnya orang ini dikenal dengan nama Pedang Absolut, pedang absolut
yang tak dapat hancur, pedang tanpa tanding. Sepertinya itu arti julukannya.”
Sangat kuat. Hal itu begitu menarik perhatian Asuna ketika ia
mendengarnya.
Asuna sangat percaya diri dengan kemampuan berpedangnya. Sebagai
pemain Alfheim Online, dia memilih ras Undine yang berfokus pada sihir suportif
dan penyembuh, tetapi karakternya yang berdarah panas kadang-kadang keluar
dalam pertempuran dan dia tidak segan-segan menghunuskan rapier-nya dan maju
menyerang kumpulan musuh. Karena itulah dia mendapatkan julukan yang tidak
begitu elegan, “Berserk Healer”, penyembuh gila.
Dirinya secara aktif mengikuti turnamen bulanan dan telah terbiasa
dengan pertarungan tiga dimensi di ALO. Kemampuannya bahkan seimbang dengan
pemain kuat lainnya seperti Jendral Salamander Eugene, dan Lord of Sylph,
Sakuya. Adalah sesuatu yang tidak mungkin baginya untuk tidak memerdulikan
kemunculan pemain baru yang kuat.
Setelah selesai menyimpan file laporan biologinya yang telah
selesai, Asuna menutup keyboard virtualnya, mengambil cangkir di sampingnya dan
mengetuknya dengan jari untuk memenuhinya dengan teh panas. Ia tenggelam dalam
kursi kayu yang tumbuh begitu saja dari lantai papan dan mengambil posisi yang
membuatnya bisa mendengar dengan serius.
“Pedang Absolut ya. Hem. Bagaimana rupa orang tersebut?”
“Biarkan ku berpikir
sebentar.....”