- Home >
- Kimia Fisika >
- PANAS NETRALISASI
Sunday, 13 May 2012
1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa di harapkan:
- Dapat menentukan panas netralisasi sesuai dengan percobaan
- Dapat menunjukkan proses reaksi netralisasi
2. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
a. Alat yang digunakan
- Kalorimeter (labu dewar)
- Termometer 100°C
- Gelas ukur 100 ml
- Heater
- Stopwatch
- Gelas kimia 100 ml, 250 ml
- Kaca arloji
- Pipet ukur 10 ml, 25 ml
- Bola karet
b. Bahan yang digunakan
- Larutan NaOH 1N
- Larutan HCL 1N
- Larutan Asam Asetat 1N
- Larutan Asam Sulfat 1N
- Aquadest
3. DASAR TEORI
Kalorimeter merupakan alat yang di gunakan untuk mengukur perubahan panas. Hal ini karena calorimeter mengisap panas, sehingga tidak semua panas terukur. Kalorimeter yang di gunakan dalam keadaan sederhana adalah calorimeter adiabatik. Di laboratorium alat ini merupakan alat ukur yang teliti dan secara sederhana kita mengatakan bahwa bejana panas mengalir ke dalam atau keluar dari sistem.
Pada tekanan tetap hukum pertama untuk suatu transformasi calorimeter :
H=Q P=O
Perubahan panas dalam keadaan ini dapat dinyatakan :
Dimana :
K = Kalorimeter
R = Reaktan
P = Produk (hasil reaksi)
Karena system terisolasi , temperature akhir T2 berbeda dengan temperatur T1. Kedua temperature diukur seteliti mungkin dengan thermometer yang peka. Perubahan kenyataan di nyatakan dalam dalam dua step, yaitu :
1. R(T1 ) P(T1) H1
2. K (T1) + R(T1) K(T2) + R(T2) H2
H = 0, maka H1 + H2 = 0 H1 = H2
Step kedua adalah sederhana suatu perubah temperature dari calorimeter dan hasil reaksi :
H2 = [Cp(K) + Cp(P) dT
Dan kita peroleh pada T1
H1 = -[Cp(K) +Cp(P) dT
Jika kapasitas panas calorimeter dan hasil reaksi di ketahui, panas reaksi T1 dapat dihitung dari pengukuran temperature T1 dan T2.
Dalam larutan encer dari asam kuat dan basa kuat dapat terionisasi sempurna menjadi ion-ionya. Begitu juga garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat akan terionisasi sempurna menjadi ion-ionya dalam larutan. Reaksi asam kuat dengan basa kuat disebut reaksi.
Netralisasi yang dapat ditulis sebagai berikut :
Panas yang terjadi tidak tergantung sifat dari anion asamnya dan kation basanya. Jika asam atau basanya tidak terionisasi sempurna, sebagai contoh : asam asetat terionisasi sebagian dalam larutan dan ternetralisasi oleh natrium hidroksida yang reaksinya sebagai berikut :
Mekanismenya berlangsung dua tingkat reaksi yaitu :
Panas netralisasi pada reaksi ini merupakan panas penggabungan ion H- dan ion OH- melepaskan energi yang harus digunakan pada disosiasi molekul asam asetat yang tidak terionisasi dapat di tentukan dengan kalorimeter.
4. PROSEDUR KERJA
1. Menentukan ketetapan calorimeter
a. Memasukkan 50 ml aquadest ke dalam calorimeter (labu dewar) yang di lengkapi dengan thermometer. Mencatat temperature air (t1)
b. Menempatkan 50 ml aquadest ke dalam calorimeter (labu dewar) yang berada dalam thermostat (pendingin) yang dioperasikan pada temperature 30°C. Atau temperatur diatas T1 sekitar 10°,calorimeter (labu dewar)dan isinya merupakan panas kesetimbangan. Temperatur air merupakan T2.
c. Menuangkan air dengan cepat kedalam calorimeter (labu dewar), dikenal dengan cepat dan mencatat suhu tertinggi (t3).
Catatan : Untuk mendapatkan t3 maka mencatat setiap 30 detik setelah pencampuran sampai menit ke empat, dan t3 intersepnya untuk lebih jelasnya maka lihat gambar di bawah ini :
2. Menentukan panas netralisasi
a. Mengambil 50 ml larutan NaOH memasukkan ke dalam calorimeter dan mencatat suhu larutan NaOH dalam calorimeter (t4)
b. Mengambil 50 ml larutan HCL yang telah tersedia dan mencampurkannya dalam larutan NaOH , mengaduk dengan baik dan mencatat suhu maksimum t5 atau seperti mencari t3.
c. Mengulangi percobbaan dengan menggunakan larutan asam asetat, asam sulfat, menggantikan asam klorida, melakukan setiap percobaan minimal dua kali.
5. DATA PENGAMATAN
1. Tabel menentukan tetapan kalorimeter
- Menentukan t3
Waktu (detik) | Temperature (T) |
30 60 90 120 150 180 210 240 | 37 37 36 35.5 35 35 37 37 |
- Menentukan tetapan kalorimeter
No | T1 (oc) | T2 (oc) | T3 (oc) |
1 | 30 | 40 | 37 |
2. Menentukan panas netralisasi
No | Campuran | T4 (oc) | T5 (oc) |
1 2 | NaOH + HCl NaOH + CH3COOH | 34 32 | 36 33 |
6. PERHITUNGAN
7. ANALISA PERCOBAAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan mengenai panas netralisasi dapat di analisa bahwa alat calorimeter digunakan untuk mengukur perubahan panas karena calorimeter menghisap panas,sehingga tidak semua panas terukur. panas netralisasi adalah proses yang dihasilkan dari reaksi antara asam dan basa.
Pada percobaan untuk menentukan tetapan calorimeter yaitu dengan cara mencari t1,t2, dan t3. Untuk mencari t1 yaitu dengan memasukkan aquadest kedalam calorimeter sampai selisih 10 oc dengan t1, sehingga t2 didapat yaitu 40 oc. mencari t3 yaitu dengan cara menuangkan dengan cepat air kedalam calorimeter, lalu diaduk dengan cepat dan di catat suhu nya, t3 dapat dicari dari data terakhir ( selama 30 detik). Panas netralisasi didapat dengan kita mencari tetapan calorimeter.
8. KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa
1. Panas netralisasi adalah panas yang dihasilkan dari reaksi asam dan basa
2. Tetapan calorimeter nya adalah -120 j/0C
3. Panas netralisasi antara NaOH dan CH3COOH adalah -400 joule
4. Panas netralisasi antara NaOH dan HCl adalah -800 joule
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2012 ,”Penuntun Praktikum Kimia Fisika”, Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya
Panas Netralisasi >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Panas Netralisasi >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Panas Netralisasi >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK